Jerapah Berleher Pendek (Fabel) / Penulis : Emil WE

<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 150%;"> </span><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhz46gGgneW3EjaiM20G1bxSdqlHjcGKWuVUg9X0GK6Ykf0KpbL7Fg_De8D5P-d8KSatRrBJ6kuhfMAV2pgwVOxJRUru1zSlxAPhAFo4iJnyeUF7RGfG6YvlgOQarjSeFPW3vOz7rADYfs/s1600/Giraffe_and_Fallow_Deer_c2003.jpg" imageanchor="1" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 150%; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="253" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhz46gGgneW3EjaiM20G1bxSdqlHjcGKWuVUg9X0GK6Ykf0KpbL7Fg_De8D5P-d8KSatRrBJ6kuhfMAV2pgwVOxJRUru1zSlxAPhAFo4iJnyeUF7RGfG6YvlgOQarjSeFPW3vOz7rADYfs/s1600/Giraffe_and_Fallow_Deer_c2003.jpg" width="320" /></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Padang rumput Kuvuki, di tengah musim kemarau dipenuhi rumput-rumput kering berwarna coklat tua. Di tempat itu tinggal ribuan hewan herbivora semacam zebra, jerapah, kijang, dan dari jenis karnivora semacam singa dan macan tutul. Semua hewan hidup dengan tenang. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tersebutlah sekawanan Jerapah hidup di padang yang kering itu. Jerapah-jerapah tinggal berkelompok. Induk-induk jerapah membesarkan anaknya penuh kasih sayang. Membiarkan anak-anak mereka bermain berkejaran, atau pun berlomba memakan pucuk-pucuk daun muda sembari menjulurkan lehernya yang jangkung. Kesemua Anak-anak jerapah itu  melakukannya dengan riang. Kecuali seekor anak jerapah, ya, kecuali seekor anak jerapah berleher pendek. Anak jerapah yang murung itu memilih berteduh di bawah pohon Plum. Joli namanya.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Joli, cepat kemari. Ini ada pucuk daun yang rendah. Kau pasti bisa meraihnya," goda si Jajang, jerapah yang paling jangkung.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"percuma kau ajak Joli. Lehernya itu tak cukup panjang," tukas si Gesit, anak jerapah yang paling cepat larinya.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"kalau begitu, biarlah dia memakan rumput seperti rusa," timpal Jajang.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"oh, tidak-tidak. Joli tidak seperti rusa. Rusa itu kulitnya coklat. Joli lebih mirip Zebra dari pada Jerapah. Kulitnya sama-sama belang. Lehernya sama-sama pendek. Hahaha !"<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Olok-olokan si Gesit membuat Joli nyaris menangis. Dalam hati, dia tak rela disamakan dengan Zebra. Apalagi olok-olokan si Gesit kepadanya -disambut tawa renyah anak-anak Jerapah lainnya.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Hari demi hari berlangsung seperti biasa. Matahari terus bergerak memanjati dan menuruni langit. Setiap hari Joli mendapati teman-temannya terus mengejek lehernya yang pendek, sementara leher teman-temannya terus memanjang dan jangkung. Sampai suatu hari, Joli teramat sedih. Anak jerapah berleher pendek itu pulang dari padang rumput sambil menangis.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"ada apa, Joli ? ada apa anakku ?" tanya Ibunda Joli, khawatir.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dengan sesenggukan, Joli berkata, "Joli sedih, Ibu. Kawan-kawan selalu mengejekku seperti zebra. Leherku memang pendek, mulutku tak bisa menjangkau daun-daun muda di pucuk pohon," ujar Joli, menangis.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ibunda Joli kemudian membelai Joli menggunakan lehernya.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"percayalah, Joli. Kamu anak ibu yang istimewa. Tuhan menjadikan lehermu pendek bukannya tanpa maksud, ada tujuan mulia di balik itu," ujar Ibunda Joli, menenangkan.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sementara Joli masih tetap bersedih. Dia belum bisa mencerna kata-kata Ibundanya. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Hari-hari selanjutnya, Joli tetap menyendiri dan jauh dari keriangan teman-temannya. Sampai suatu hari, datanglah peristiwa mengejutkan. Sekelompok pemburu binatang menyerbu padang rumput dengan membawa truk-truk besar berjumlah banyak. Manusia-manusia jahat itu menangkapi para jerapah untuk dijadikan sirkus.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Seluruh kawanan jerapah tertangkap dan diangkut ke dalam truk. Tetapi para pemburu itu melewatkan sesuatu. Ya. Pemburu itu tidak sadar jika ada satu jerapah yang terlewat, yaitu jerapah berleher pendek yang mereka kira seekor Zebra.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Joli kemudian bersembunyi di balik semak-semak untuk sementara. Dia mencari cara membebaskan Ibunya beserta seluruh sekawanan Zebra.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"aku harus membebaskan mereka," ujar Joli, berpikir keras mencari cara.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Truk-truk itu kemudian berjalan dengan kecepatan tinggi meninggalkan padang rumput Kuvuki. Joli mengikuti truk-truk itu sambil berlari. Joli tak mempedulikan lelah pada kakinya. Joli bersikap pantang menyerah demi membebaskan Ibunya beserta seluruh kawanan Jerapah, juga termasuk di dalamnya si Jajang dan si Gesit yang selalu mengoloknya. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Truk-truk itu kemudian berhenti ketika matahari mulai tenggelam. Para pemburu itu memilih bermalam sebab perjalanan ke kota masih teramat jauh. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Joli memilih menunggu. Ya. Dia menunggu ketika para pemburu lelap tertidur. Di saat seluruh pemburu tertidur kelelahan, Joli melangkah mengendap-endap menuju truk-truk pengangkut. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"ibu .. Ibu .. Apa ibuku disini ?" bisik Joli, lirih.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"siapa itu ? Siapa itu ?" gumam para jerapah.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"ssttt.. Kalian tenanglah. Aku Joli. Kumohon jangan berisik."<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Joli, anakku, ibu disini, Nak. Ibu baik-baik saja," bisik ibunda Joli.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Ibu, aku akan membebaskanmu beserta semua jerapah. Tapi, nantinya mereka harus mengikuti rencanaku dan aba-abaku," <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Seluruh jerapah manggut-manggut mendengar kata-kata Joli.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"setelah mendengar aba-abaku, cepatlah keluar dari truk. masing-masing kita harus berlari berpencar ke segala arah, agar pemburu itu kebingungan menangkap kita. Mereka pasti gagal jika ingin menangkap kita sendiri-sendiri."<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Setelah seisi truk memahami rencananya, Joli membuka engsel bak truk menggunakan mulutnya. Joli kemudian beralih menuju truk yang lain. Setelah semua engsel bak truk berhasil dibuka seluruh jerapah menunggu aba-aba Joli.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">   <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Malam hari, suasana padang rumput Kuvuki teramat sepi. Terdengar lolongan Hyna bersahut-sahutan di kejauhan. Tiba-tiba <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Lariii !!! Larilah kesemua araaah !!!" <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Teriakan Joli disambut seketika keseluruhan Jerapah. Mereka melompat, menerjang, dan berlari secepat mungkin ke segala penjuru.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Joli ikut berlari. Dia melihat ibunya dan bergegas mengikutinya.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"ibu !! Ibu !!" teriak Joli, sambil berlari. Ibunda Joli mendengar teriakan anak kesayangannya dan memperlambat langkah larinya.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Joli, Anakku. Ibu sangat bangga padamu," teriak Ibunda Joli sambil membelai Joli yang berhasil menyusulnya. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"ayo berlari terus, Joli !! Berlari sekuatmu !!" Ibunda Joli menyemangati.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"lihatlah, Joli. Lihatlah apa yang kamu perbuat. Sekarang ini Tuhan menampakkan maksud dan tujuanNya yang mulia," Ujar Ibunda Joli sambil berlari.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"apa maksud ibu ?"<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Lehermu yang pendek itu menyelamatkan kita, Joli. Itu bukan kekurangan. Tapi keistimewaan. Percayalah, Joli. Dibalik penciptaan Tuhan, pasti ada maksud dan tujuan yang mulia,"<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Keseluruhan jerapah akhirnya berhasil dibebaskan oleh Joli. Selepas berlari berpencar sejauh-jauhnya, sebulan kemudian mereka kembali berkumpul di padang Kuvuki tempat mereka tertangkap sebelumnya. Tetapi setelah itu mereka memilih berpindah setiap hari. Mereka melakukan itu agar terhindar dari penangkapan pemburu.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dan setelah itu,<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Joli dianggap pahlawan oleh mereka. Leher jerapah yang pendek dianggap sebagai anugerah Tuhan yang istimewa.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: right;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>ditulis oleh : Emil WE</i></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: right;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>(Diselesaikan di Tol Gempol-Waru, 14 Agustus 14)  <o:p></o:p></i></span></span></div><br /><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br /></div>

Jerapah Berleher Pendek (Fabel) / Penulis : Emil WE

  Padang rumput Kuvuki, di tengah musim kemarau dipenuhi rumput-rumput kering berwarna coklat tua. Di tempat itu tinggal ribuan hewan herbiv...

Baca selengkapnya »

Ruso - Rusa Bertanduk Emas (Fabel) / Penulis : Emil WE

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuX25icxGBeOLYOr6m2p7YeuTx3MVkQvKIWjJGmG2YcjE4iW1H9RjHxWyw9twkE-xcA3GEP0R9h2OH3MwtXKrycH1lnke35T0v7QpD3ZDHl8aOQcpwyDcO6kjKkdwFmrTVvVMs9b8rZ58/s1600/deer12.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuX25icxGBeOLYOr6m2p7YeuTx3MVkQvKIWjJGmG2YcjE4iW1H9RjHxWyw9twkE-xcA3GEP0R9h2OH3MwtXKrycH1lnke35T0v7QpD3ZDHl8aOQcpwyDcO6kjKkdwFmrTVvVMs9b8rZ58/s1600/deer12.jpg" width="400" /></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Di kelebatan hutan Ujung Kulon, terdapat padang rumput yang sangat luas. Padang rumput terhampar di tengah hutan, dikelilingi pohon-pohon Rasamala berusia ratusan tahun. Padang rumput itu merupakan tempat mencari makan bagi rusa dan hewan pemakan rumput yang lain.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Di padang hijau nan subur itu tinggallah sekawanan rusa. Diantara mereka terdapat seekor rusa jantan yang istimewa. Rusa itu bernama Ruso. Semua hewan dengan mudah mengenali Ruso lantaran tanduknya yang berwarna kuning, berkilau keemasan memantul sinar matahari. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ruso memang rusa jantan muda yang istimewa. Tanduknya indah, panjang dan gagah. Ruso berbeda dengan rusa jantan lainnya. Ruso kemudian menjadi hewan paling terkenal di seluruh penjuru hutan. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span lang="EN-US">"lihatlah tanduk emasku ini. Tanduk jenis ini hanya ada satu di dunia, yaitu milikku. Apa kalian pernah melihat tanduk semacam ini ? Pasti tidak," ujar Ruso kepada hewan-hewan lainnya. Hewan-hewan lain mengiyakan, tertegun, terkagum-kagum. Mereka mengakui jika tanduk Ruso memang luar biasa indah. Bahkan yang paling indah </span>dari <span lang="EN-US">yang pernah mereka lihat.  <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Hari berganti minggu, minggu berganti bulan. Tanduk Ruso semakin panjang melengkung indah. Namun sayang, tanduknya yang semakin indah membuat sikap Ruso kian berubah. Ruso yang dulunya ramah, kini berubah jadi sombong. Ruso merasa berbeda dari rusa yang lain. Ruso bahkan merasa istimewa dibanding seluruh penghuni hutan. Ya, Ruso merasa lebih tinggi derajat dan kedudukannya lantaran memiliki tanduk emas yang istimewa.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"aku ini ciptaan Tuhan yang istimewa, pasti berbeda dengan hewan-hewan lainnya. Harimau saja tak berani menyentuhku lantaran takut. Dia takut terkena tandukanku yang sakti," demikian Ruso menyombongkan tanduknya.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Setiap pagi, ketika binatang-binatang berkumpul di tengah padang, Ruso memilih menyendiri dan berdiri di atas gundukan tanah. Ruso mendongakkan kepala tinggi-tinggi, membiarkan sorot matahari jatuh menyinari tanduknya. Seketika cahaya cemerlang kekuningan menyebar, membuat seluruh binatang berdecak kagum menyaksikan keindahan tanduk milik Ruso.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Di suatu pagi, seperti biasa Ruso berdiri di atas gundukan tanah. Rasa sombong memenuhi dadanya. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"mereka seperti tak henti-hentinya mengagumi keindahan tanduk milikku. Mereka pasti iri. Tapi tanduk semacam ini cuma ada satu di dunia," ujar Ruso sambil mengangkat tanduknya tinggi-tinggi.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Saat itu, dari jarak jauh di tepi padang rumput, seorang pemburu menyaksikan polah Russo. Lelaki itu mengendap-endap sambil bersembunyi di balik ilalang yang tinggi. Tak ada satu pun binatang mengetahui yang kedatangan pemburu itu, kecuali seekor elang-bondol yang sedang bertengger di dahan Pinus.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pemburu itu menyiapkan senapannya. Dia ingin menjual tanduk milik Ruso yang bersinar kekuningan itu. Pemburu itu lekas membidik posisi Ruso yang tengah berdiri di atas gundukan.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Melihat posisi Ruso dalam keadaan bahaya, Bondol -si elang -seketika melesat mengepakkan sayapnya. Bondol berniat mengganggu konsentrasi Pemburu. Gerakan si Bondol sedemikian cepat sehingga Pemburu jahat yang tengah membidik Ruso itu tidak menyadarinya. Bondol bergerak cepat seperti angin. Cakar Bondol terbuka. Wuttt !! Dhuarr !!<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ledakan peluru memekakkan telinga. Seisi padang rumput berlari lintang pukang. Peluru yang dimuntahkan moncong senapan -melesat sejengkal di atas kepala Ruso.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"lari Ruso !! Lariiii !! Pemburu itu membidikmu !!!" teriak Bondol yang berhasil mencengkeram topi Pemburu menggunakan cakarnya. Pemburu itu kaget hingga bidikannya meleset.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ruso berlari sekencangnya di tengah padang, namun Pemburu itu membidiknya lagi. Dhuarr !!! Dhuarr !! Ruso tak punya pilihan hingga menyelamatkan diri memasuki hutan lebat.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pemburu jahat itu terus mengejar Ruso yang memasuki kelebatan hutan. Pemburu itu tidak tertarik dengan binatang lain. Tanduk Ruso yang mengkilat kekuningan terlihat jelas di kejauhan. Pemburu itu mengikuti jejak kaki Ruso yang nampak jelas di tanah. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"lari, Ruso !! Lari yang jauhh !" teriak rusa-rusa yang lain. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"tolong .. Tolong .. Cepat kalian tolonglah aku .." iba Ruso terengah-engah.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"cepat, Ruso. Pemburu itu mendekat !!" teriak Monyi -si monyet yang mengawasi di atas pohon. Monyet itu merasa kasihan dengan Ruso yang malang.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ruso bergegas lari kembali. Tubuhnya lelah. Nafasnya sudah hampir habis. Ruso yang kehabisan tenaga sudah tak punya cara meloloskan diri dari pemburu jahat.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Ruso ..  sini, Ruso .. Masuklah kesini, ke dalam goa," tiba-tiba terdengar teriakan dari arah samping. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ruso terbelalak, mencari-cari asal suara. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"ayo, Ruso. Cepatlah Kemari !!" teriak Londi -seekor landak coklat berduri runcing, sambil menyibak dahan sesemakan.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ruso tak punya pilihan. Dia bergegas menuju Londi sebelum pemburu berhasil menyusulnya. Londi dan Ruso berlari masuk ke dalam goa yang luas.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Tolonglah aku, Londi .. Tolong .. Aku .. Aku dikejar pemburu," Ruso terengah-engah.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"aku tahu penyebabnya, Ruso. Pemburu itu menginginkan tandukmu. Kau harus melepas tanduk itu,"<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"tidak, aku tidak mau. Tandukku adalah tanduk terindah di dunia,"<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"justru itu pemburu jahat mengejarmu. Sesuatu yang paling berharga terkadang membahayakan pemiliknya,"<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"terus aku harus bagaimana, Londi ?"<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"kau harus menanggalkannya, melepasnya,"<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"tapi bagaimana bisa ? Tandukku ini menempel di kepalaku, Londi," Ruso menangis, sesaat menyesal memiliki tanduk terindah di dunia. Londi merasa iba dengan Ruso yang malang.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"kau harus ikhlas melepas tandukmu, Ruso. Ini demi keselamatanmu. Aku punya cara .."<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"bagaimana, Londi, bagaimana ?" Ruso tak sabar.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"larilah sekencang mungkin, hantamkan tandukmu di dinding goa. Aku yakin tandukmu pasti patah, kepalamu yang keras itu tak mungkin terluka, nanti -"<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"baiklah, aku akan melakukannya, Londi," potong Ruso cepat-cepat. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ruso kemudian mengambil ancang-ancang, menggeram kuat-kuat. Tatap matanya mengarah lurus ke dinding goa.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"hati-hati, Ruso," teriak Londi khawatir.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ruso kemudian berlari sekencangnya. Kuku-kakinya beradu kuat di lantai tanah. Ruso kian cepat berlari. Sampai akhirnya - Bruakk !!<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tanduk Ruso menghantam kuat-kuat di dinding batu. Ruso terhuyung. Rusa jantan itu limbung dan terjatuh. Tiba-tiba tanduk Ruso yang kuning keemasan itu patah dan terlepas dari kepalanya.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"berhasil, Londi berhasil !!" teriak Ruso kegirangan.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"kamu tak apa-apa, Ruso ?" Londi bertanya khawatir<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"tidak apa-apa, Londi. Aku tak apa-apa. Mulai sekarang aku berjanji tidak akan sombong dengan semua yang kumiliki, tandukku yang indah itu ternyata membawa bahaya. Aku tidak ingin punya tanduk lagi,"<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"kau jangan bicara seperti itu, Ruso. Tandukmu pasti akan tumbuh lagi. Nanti jika tandukmu tumbuh, biar teman-teman rusamu yang melumurinya dengan tanah. Semua binatang disini sayang padamu, Ruso,"<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"iya, Londi. Terima kasih. Aku menyesal telah berlaku sombong. Aku harus meminta maaf kepada mereka. Sekarang, bagaimana aku bisa lepas dari pemburu jahat itu ?"<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"tenanglah, Ruso. Kau bersembunyilah disana, di ujung goa yang gelap. Biar aku meletakkan tandukmu yang patah di luar sana. Setelah pemburu jahat menemukan tandukmu, dia pasti lekas pergi,"<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ruso mengikuti kata-kata Londi bersembunyi di ujung goa. Sementara Londi, landak yang baik hati itu menggigit tanduk Ruso dan menariknya keluar dari goa, meletakkannya di sebuah tempat lapang agar pemburu jahat itu menemukannya.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span lang="EN-US">Cericit jalak hutan bersahut-sahutan. Sesaat ketika pemburu mendekat, burung-burung itu lekas terbang menghindar. </span>Sementara <span lang="EN-US">Monyi- si monyet</span>,<span lang="EN-US"> mengamati dari balik pohon Rasamala. Sementara Bondol - si elang, mengamati dari pucuk pohon tertinggi.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span lang="EN-US">"semua sudah aman. Pemburu itu pasti pergi," ujar </span>si <span lang="EN-US">Bondol dengan nafas lega.</span><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br /></div><br /><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">***</span><o:p></o:p></div>

Ruso - Rusa Bertanduk Emas (Fabel) / Penulis : Emil WE

Di kelebatan hutan Ujung Kulon, terdapat padang rumput yang sangat luas. Padang rumput terhampar di tengah hutan, dikelilingi pohon-pohon Ra...

Baca selengkapnya »