Antrean panjang terjadi di jalan utama di tengah hutan. Hewan-hewan sedang ingin membeli tiket pertunjukan sirkus dari hutan di negeri tetan...
Novel Petualangan : 3156 Mdpl (Bagian 18)
Langkah kaki yang berbeda arah menggurat jejak di kala fajar. Jalan setapak yang porak poranda, embun yang membasahi dedaunan, hutan besert...
Novel Petualangan : 3156 Mdpl (Bagian 17)
Fajar di langit timur kian memerah. Pucuk-pucuk pinus bernyanyi seiring hembusan angin gunung yang mulai kencang. Lomgsoran yang menutupi ja...
Novel Petualangan : 3156 Mdpl (Bagian 16)
*** Sementara angin gunung mulai bangkit dari tidur. Tiupannya mengurai kepekatan kabut di kawasan puncak. Rifky jadi lebih leluasa mengamat...
Novel Petualangan : 3156 Mdpl (Bagian 15)
Dini hari memantik hawa dingin yang beku. Bulir-bulir keringat mengaliri keempat penambang belerang nekat itu. Ya. Mereka memang nekat. Mere...
Dasar Menulis Puisi
Menulis Puisi ? "Tulislah sebuah kata hati, meskipun hanya berupa bisikan" (my quote) Banyak teori-teori yang dikemukakan mengen...
Ekstraterestrial (Puisi)
Manakala keseharianmu mulai memucat Tak lagi terasa bening, cerah, atau membahagiakan hati. Sekejap itu carilah pisau untuk membunuh kesuntu...
Novel Petualangan : 3156 Mdpl (Bagian 14)
*** Menjelang dini hari, langit cemerlang menampakkan bintang-bintang. Awan pemantik badai sudah menyingkir. Namun jejak-jejak amukan badai ...