aku pandangi gugusan hutan demi detik
semua terengkuh dalam -
julangan puncak putih Mahameru
tegak bertahta tak kenal siapa-siapa
aku tadi
hadir bersama mereka
tunjukan pucuk cemara
juga siratan kedip bintang waktu malam
aku kini
ada bersama mereka
rimbunan bunga edelweiss
takjub abadi bersama lelah yang panjang
mimpi-mimpi pendaki yang selalu saja bertanya
mimpi-mimpi petualang yang selalu saja jalang
maka:
diamkan saja
biarkan diam dengan sendirinya
ketika melihat tarian asap
menggelegak memencar tersapu angin
sedemikian saja
biar siapa yang sombong terdiamkan ia yang sombong
disini :
di Kalimati
semangat pendaki berdiri
disini :
di Kalimati
semangat petulang meregang
di pintu Puncak Mahameru
menggenapkan penaklukan diri sendiri
Kalimati,
16 Agustus 2005 07.15
sumber gambar : farieznaufal.blogspot.com
Posting Komentar