tempat tinggalku adalah kotak yang sempit,
kemuraman tanpa lampu.
tembok tebal lembab, tempat manusia-manusia kalah : bercinta dengan bayang-bayang sendiri.
kotak tempatku tinggal, bukan tempat tanpa kata-kata bijak.
Tetapi beribu,
bahkan tak jarang menyitir kitab suci.
Tapi,
aksara-akasara suci itu cuma jadi sumpal telinga.
Barang lelucon.
Ilmu bangga-banggaan.
Penghuninya seperti aku ini :
hilang hati,
hilang pasti,
hilang kejujuran diri.
tak ada manusia lagi,
lihatlah aku ini,
serupa makhluk yang mati.
4 years, for unknown years more
Posting Komentar